Apa Itu Mapala ?!

APA ITU MAPALA?!

MAPALA merupakan singkatan dari Mahasiswa Pecinta Alam yang identik dengan kegiatan alam seperti mendaki gunung, menjelajah hutan, berarung jeram di sungai, menyusuri goa, dan lain sebagainya. Namun, sudah tahukah sejarah terbentuk dan berdirinya organisasi ini?

Kelahiran Mapala sebenarnya erat hubungannya dengan kondisi politik Indonesia. Pada tahun 1998, pemerintah Indonesia yang dipimpin Soeharto membentuk program Normalisasi Kegiatan Kampus (NKK) melalui peraturan yang termuat dalam SK 028/3/1978. 
Aturan ini membuat para aktivis mahasiswa yang kritis terhadap pemerintah terpaksa bungkam karena kegiatan Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa dibekukan.

Faktor politis menjadi penyebab dibentuknya Mapala. Organisasi ini bertujuan untuk mewadahi mahasiswa yang telah muak dengan organisasi mahasiswa lain yang berbau politik dan berkembang secara tidak sehat.

Organisasi Mapala pertama muncul dari Universitas Indonesia (UI). Pada 8 November 1964, Soe Hok Gie menyampaikan gagasan pembentukan organisasi Mapala di UI yang terinspirasi dari Ikatan Pecinta Alam Mandalawangi yang beranggotakan masyarakat umum dan mahasiswa.

Hingga kini, organisasi mahasiswa pecinta alam tumbuh dan berkembang di berbagai kampus di Indonesia. Selain itu, banyak bermunculan pula komunitas-komunitas dan organisasi siswa yang berbasis cinta terhadap alam yang biasa disebut sebagai Sispala dan mengusung kode etik pecinta alam.

Dalam tulisannya di Bara Eka (13 Maret 1966), Soe Hok Gie mengatakan bahwa, “Tujuan Mapala ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui slogan-slogan dan jendela-jendela mobil. Mereka percaya bahwa dengan mengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh barulah seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik.” Para mahasiswa itu diawali dengan berdirinya Mapala Universitas Indonesia, mencoba menghargai dan menghormati alam dengan menapaki alam mulai dari lautan hingga ke puncak-puncak gunung. Mencoba mencari makna akan hidup yang sebenarnya dan mencoba membuat sejarah bahwa manusia dan alam sekitar mempunyai kaitan yang erat. Sejak saat itulah Pecinta Alam merasuk tak hanya di kampus melainkan ke sekolah-sekolah, ke bilik-bilik rumah ibadah, lorong-lorong bahkan ke dalam jiwa-jiwa bebas yang merindukan pelukan sang alam.

SALAM LESTARI !



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mapala Sylva Raya